Ada Loh Tips Memilih Gubernur dalam Pilkada - Tahun ini, tepatnya 2013. Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) di berbagai daerah di Indonesia mulai, telah dan sudah berlangsung. Partai-partai Politik mengajukan para anggota untuk menduduki jabatan nomor satu di daerah tersebut. Bahkan beberapa partai bergabung satu dengan yang lainnya. Semua bertujuan untuk menduduki kursi empuk dan bisa mengambil kekuasaan di daerah tersebut. Meskipun ada juga peserta calon kepala daerah bukan dari elemen partai, ini disebut golongan independen. Tapi toh tujuannya sama yaitu menjadi no 1 di daerah.
Banyak cara yang dilakukan oleh para kandidat calon kepala daerah ini dalam pilkada. Dari mengadakan lomba-lomba pertandingan olah raga antar kampung, antar kecamatan atau antar kabutapen. Lomba masak-memasak ibu-ibu PKK, membuat bazar jual sembako murah, pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat, dan yang paling seru dan aneh adalah terjun ke lapangan mendatangi para penduduk setempat yang dianggap menjadi basis pendukungnya, walau sebelumnya tidak mengenal sang calon. Namun tidak sedikit juga memberikan uang langsung kepada masyakarat, ini biasa disebut money politic.
Menurut kami, itu semua sah-sah saja. Selama masih dalam koridor yang membuat masyarakat aman dan nyaman serta tenteram.
Yang menjadi permasalahan adalah, pernahkah kita selaku pemilih memiliki cara untuk memilih para calon nomor satu di daerah kita. Tahukah anda bahwa Ada Loh Tips Memilih Gubernur dalam Pilkada, mari simak di bawah, meskipun ini bukan sebagai tolok ukur yang bagus.
1. Mengenal Jagoan Anda dalam Pilkada Gubernur
Kenalilah siapa yang mejadi pilihan anda dalam pilkada gubernur di daareh anda. Siapa dia, latar belakangnya, asli daerah itu kah / mencintai daerah itu dan lain-lain yang bersifat pribadi. Ada pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang. Bagaimana kita bisa memilih jagoan kita sementara kita tidak mengenalnya. Itu sama saja kita menitip barang kepada orang disamping kita, namun orang tersebut tidak kenal. Bisa-bisa barang yang kita titipkan dibawa lari olehnya.
2. Mengetahui Visi dan misi serta motivasi Calon Gubernur
Kita selaku pemilih dalam pilkada, kita harus tahu apa visi dan misi jagoan kita dalam pilkada gubernur. Dengan begitu, kita tahu apakah sang kandidat tersebut benar-benar mampu membawa masyarakat dan daerah ke arah lebih baik. Demikian juga motivasi sang jagoan kita. Jangan sampai dia terpilih, dan memiliki motivasi yang tidak baik. Lihat saja bagaimana cara-cara dia berkampanye, cara-cara dia bertutur kata, serta sikapnya. Saat ini, sudah banyak media-media yang memberitakan sisi kehidupan dari para calon kepada daerah tersebut. Jadi... kita juga mesti memantaunya juga.
3. Memilih Gubernur yang memiliki keluarga yang Takut akan Tuhan / shakinah.
Pilihlah gubernur di daerah anda yang memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik dan benar. Kesukaanya beribadah, dan menolong sesama. Terutama yang takut akan Tuhan, dan memperhatikan keluarganya. Apabila dia tidak bisa mengatur keluarganya maka dia pun tidak akan bisa mengatur daerahnya. Sebaliknya, dia tidak akan pernah bisa mengatur daerah jika dia sendiri tidak bisa mengatur keluarganya. Intinya adalah sang jagoan adalah sebagai figur bapak yang baik. Tambahan, memiliki pasangan hidup satu saja.
4. Pilihlah Gubernur yang cakap, berwibawa dan bersahaja.
Saya pernah menonton sebuah acara talkshow Bukan Empat Mata di televisi. Pembawa acaranya mengatakan "jangan lihat dari sampul luarnya". Saya sependapat dengan kata-kata tersebut. Artinya adalah selaku pemilih, jangan terpengaruh karena melihat tampang saja. Tampang yang wah belum tentu cakap, belum tentu meliliki wibawa bahkan sombong. Demikian juga sebaliknya. Lihatlah jagoan kita itu, apakah dia cakap, berwibawa dan bersahaja. Seperti mampu berinteraksi dengan masyarakat, mampu memberikan solusi-solusi permasalahan di masyarakat dengan benar, selalu penuh kewibawaan dan dibarengi hati yang lemah lembut dan bersahaja.
5. Jangan mau diiming-imingi hadiah tertentu dari calon gubernur.
Buanglah pola pikir yang rendah. Buanglah dalam diri kita yang selalu berharap kita di kasih hadiah. Misalnya dikasih sembako, amplop yang berisi uang, dan lain-lainnya. Meskipun kita memang mebutuhkan itu. Tetap fokus pada jagoan kita, dan jangan goyah karena hadiah tersebut, sehingga mengharuskan kita untuk memilihnya. Oh iya, apabila ada yang memberikan hadiah tersebut, ambil saja. Toh dia tidak tahu apakah kita memilihnya atau tidak. Masak berkat tidak kita terima, kan sayang, benarkan. Namun pilihan tetap ada di tangan anda.
6. Jangan jadi Golput (tidak memilih)
Jadilah warga negara yang baik dengan tetap ikut memilih dalam pilkada gubernur di daerah anda. Apapun yang terjadi, tetap memilih. Buktikan bahwa anda adalah warga negara yang baik dengan ikut berpatisipasi dalam pesta rakyat ini. Karena anda adalah berharga. Anda punya 1 suara, dan anda punya hak untuk itu.
7. Jangan terlambat ke TPS dimana anda memilih.
Datanglah tepat waktu ke TPS-TPS dimana anda adalah salah satu pemilih. Jangan sampai anda datang ketika proses pemilihan selesai. Biasanya sih jam 18.00 wib TPS sudah tutup, tapi semua tergantung hukum yang berlalu di daerah masing-masing.
Semoga 7 Tips diatas mengenai Memilih Gubernur dalam Pilkada bisa membantu anda. Selamat berpesta di daerah masing-masing. Bagaimana menurut anda?
Banyak cara yang dilakukan oleh para kandidat calon kepala daerah ini dalam pilkada. Dari mengadakan lomba-lomba pertandingan olah raga antar kampung, antar kecamatan atau antar kabutapen. Lomba masak-memasak ibu-ibu PKK, membuat bazar jual sembako murah, pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat, dan yang paling seru dan aneh adalah terjun ke lapangan mendatangi para penduduk setempat yang dianggap menjadi basis pendukungnya, walau sebelumnya tidak mengenal sang calon. Namun tidak sedikit juga memberikan uang langsung kepada masyakarat, ini biasa disebut money politic.
Menurut kami, itu semua sah-sah saja. Selama masih dalam koridor yang membuat masyarakat aman dan nyaman serta tenteram.
Yang menjadi permasalahan adalah, pernahkah kita selaku pemilih memiliki cara untuk memilih para calon nomor satu di daerah kita. Tahukah anda bahwa Ada Loh Tips Memilih Gubernur dalam Pilkada, mari simak di bawah, meskipun ini bukan sebagai tolok ukur yang bagus.
1. Mengenal Jagoan Anda dalam Pilkada Gubernur
Kenalilah siapa yang mejadi pilihan anda dalam pilkada gubernur di daareh anda. Siapa dia, latar belakangnya, asli daerah itu kah / mencintai daerah itu dan lain-lain yang bersifat pribadi. Ada pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang. Bagaimana kita bisa memilih jagoan kita sementara kita tidak mengenalnya. Itu sama saja kita menitip barang kepada orang disamping kita, namun orang tersebut tidak kenal. Bisa-bisa barang yang kita titipkan dibawa lari olehnya.
2. Mengetahui Visi dan misi serta motivasi Calon Gubernur
Kita selaku pemilih dalam pilkada, kita harus tahu apa visi dan misi jagoan kita dalam pilkada gubernur. Dengan begitu, kita tahu apakah sang kandidat tersebut benar-benar mampu membawa masyarakat dan daerah ke arah lebih baik. Demikian juga motivasi sang jagoan kita. Jangan sampai dia terpilih, dan memiliki motivasi yang tidak baik. Lihat saja bagaimana cara-cara dia berkampanye, cara-cara dia bertutur kata, serta sikapnya. Saat ini, sudah banyak media-media yang memberitakan sisi kehidupan dari para calon kepada daerah tersebut. Jadi... kita juga mesti memantaunya juga.
3. Memilih Gubernur yang memiliki keluarga yang Takut akan Tuhan / shakinah.
Pilihlah gubernur di daerah anda yang memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik dan benar. Kesukaanya beribadah, dan menolong sesama. Terutama yang takut akan Tuhan, dan memperhatikan keluarganya. Apabila dia tidak bisa mengatur keluarganya maka dia pun tidak akan bisa mengatur daerahnya. Sebaliknya, dia tidak akan pernah bisa mengatur daerah jika dia sendiri tidak bisa mengatur keluarganya. Intinya adalah sang jagoan adalah sebagai figur bapak yang baik. Tambahan, memiliki pasangan hidup satu saja.
4. Pilihlah Gubernur yang cakap, berwibawa dan bersahaja.
Saya pernah menonton sebuah acara talkshow Bukan Empat Mata di televisi. Pembawa acaranya mengatakan "jangan lihat dari sampul luarnya". Saya sependapat dengan kata-kata tersebut. Artinya adalah selaku pemilih, jangan terpengaruh karena melihat tampang saja. Tampang yang wah belum tentu cakap, belum tentu meliliki wibawa bahkan sombong. Demikian juga sebaliknya. Lihatlah jagoan kita itu, apakah dia cakap, berwibawa dan bersahaja. Seperti mampu berinteraksi dengan masyarakat, mampu memberikan solusi-solusi permasalahan di masyarakat dengan benar, selalu penuh kewibawaan dan dibarengi hati yang lemah lembut dan bersahaja.
5. Jangan mau diiming-imingi hadiah tertentu dari calon gubernur.
Buanglah pola pikir yang rendah. Buanglah dalam diri kita yang selalu berharap kita di kasih hadiah. Misalnya dikasih sembako, amplop yang berisi uang, dan lain-lainnya. Meskipun kita memang mebutuhkan itu. Tetap fokus pada jagoan kita, dan jangan goyah karena hadiah tersebut, sehingga mengharuskan kita untuk memilihnya. Oh iya, apabila ada yang memberikan hadiah tersebut, ambil saja. Toh dia tidak tahu apakah kita memilihnya atau tidak. Masak berkat tidak kita terima, kan sayang, benarkan. Namun pilihan tetap ada di tangan anda.
6. Jangan jadi Golput (tidak memilih)
Jadilah warga negara yang baik dengan tetap ikut memilih dalam pilkada gubernur di daerah anda. Apapun yang terjadi, tetap memilih. Buktikan bahwa anda adalah warga negara yang baik dengan ikut berpatisipasi dalam pesta rakyat ini. Karena anda adalah berharga. Anda punya 1 suara, dan anda punya hak untuk itu.
7. Jangan terlambat ke TPS dimana anda memilih.
Datanglah tepat waktu ke TPS-TPS dimana anda adalah salah satu pemilih. Jangan sampai anda datang ketika proses pemilihan selesai. Biasanya sih jam 18.00 wib TPS sudah tutup, tapi semua tergantung hukum yang berlalu di daerah masing-masing.
Semoga 7 Tips diatas mengenai Memilih Gubernur dalam Pilkada bisa membantu anda. Selamat berpesta di daerah masing-masing. Bagaimana menurut anda?